Tradisi Unik Yang Masih Dilakukan Di Jawa Posted on 26 August 202326 August 2023 By Eric Flores Tradisi Unik Yang Masih Dilakukan Di Jawa – Kebudayaan Jawa merupakan kebudayaan yang berasal dari masyarakat Jawa telah dan dianut oleh masyarakat Jawa khususnya di Banten Utara, Jawa Barat Laut, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur. Secara umum kebudayaan Jawa dapat dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu kebudayaan Jawa Kulonan (Jawa Barat Laut-Jawa Barat-Tengah), kebudayaan Jawa Tengah (Timur) & Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan kebudayaan Jawa Timur. Kebudayaan Jawa sangat menekankan pada keseimbangan, keselarasan dan keselarasan dalam kehidupan sehari-hari. Budaya Jawa menganjurkan kerendahan hati dan kesederhanaan Tradisi Unik Yang Masih Dilakukan Di Jawa surlerythme – Menyandang predikat sebagai wilayah dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia, masyarakat Jawa memiliki beragam tradisi dan budaya. Anehnya, berbagai tradisi unik Jawa ini masih banyak dipraktikkan hingga saat ini. Apa saja tradisi unik tersebut? Berikut adalah beberapa Tradisi Unik Yang Masih Dilakukan Di Jawa. 1. Tingkeban Merupakan tradisi turun temurun yang masih dipertahankan oleh sebagian besar masyarakat Jawa. Tradisi yang dikenal dengan nama Mitoni ini ditujukan bagi ibu hamil sejak usia kehamilan 7 bulan. Ritualnya berupa memercikkan air dengan bunga dan mendoakan keselamatan ibu dan bayi yang dikandungnya hingga hari persalinan. Tradisi Tingkeban disebut juga Mitoni, berasal dari kata pitu atau tujuh. Makna Mitoni adalah upacara adat memperingati bulan ketujuh kehamilan. Tingkeban atau Mitoni ini merupakan tradisi kuno yang diwariskan secara turun temurun dalam peradaban Jawa. Meski demikian, upacara Tingkeban ini sudah dikenal sejak masa keemasan kerajaan Kediri pada masa pemerintahan Raja Jayabaya. Pada saat itu ada seorang wanita bernama Niken Satingkeb yang menikah dengan seorang punggawa kerajaan dari Kediri bernama Sadiyo. Dalam pernikahan tersebut, Niken melahirkan sembilan orang anak. Namun, tidak ada satupun anak yang mencapai usia dewasa. Hal ini membuat Niken Satingkeb dan Sadiyo bersedih. Keduanya kemudian menghadap Raja Jayabaya dan meratapi nasib buruk yang mereka alami. Prabu lalu memerintahkan Niken Satingkeb dan Sadiyo melakukan tiga hal. Pertama mandi (tumba) setiap hari Rabu, kedua mandi (budha) pada hari Sabtu, dan ketiga mandi suci dengan air suci dan gayung kelapa untuk mengambil kerang. Saat mandi suci, Niken Satingkeb diminta memanjatkan doa harapan semoga perjalanannya damai dan bayinya sehat jika hamil lagi. Sejak saat itu, apa yang dilakukan Niken Satingkeb menjadi tradisi bagi para wanita saat sedang hamil. 2. Tedak Siten Memang terkenal dengan variasinya yang banyak. Daerah Jawa ada yang mempunyai tradisi tertentu dan ada pula yang sama. Salah satunya adalah tradisi Tedak siten, atau upacara turun dari tanah, yang terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Merupakan upacara adat dimana bayi berusia 7 bulan yang baru belajar berjalan dimasukkan ke dalam kandang ayam. Tujuannya adalah untuk mengungkapkan rasa syukur orang tua atas kesehatan anak-anaknya sekaligus menyadarkan anak akan kenyataan yang menjadi sandarannya. Sebelum memasuki proses acara, para orang tua yang ingin mengadakan lokasi tedak memerlukan peralatan yang diperlukan yaitu: -Kandang dari bambu untuk kandang ayam. -Jenang aneka warna yang terbuat dari beras ketan. -Tangga dan kursi terbuat dari rotan. -Ini termasuk ayam panggang yang ditusuk dengan tongkat, pisang, berbagai produk tradisional dan mainan. -Tumpeng Robyong, 7 macam warna bubur dan jadah, beberapa buah-buahan dan jajanan pasar. -Uang recehan, untuk disebaran kepada penonton acara tersebut. -Bayu gege (air gege), dibiarkan semalaman di luar ruangan dan dijemur di bawah sinar matahari hingga pukul 08.00 pagi. -Ayam hidup yang dilepasliarkan oleh tamu undangan dan dipertandingkan. 3. Pernikahan Adat Jawa Seringkali Anda akan melihat upacara pernikahan yang menggunakan adat istiadat Jawa dan harus melalui tahapan dan proses yang berbeda-beda. Seperti serah terima, midodarene, sketsa, balangan perintah, upacara pemukulan, pertemuan manten, nyantri, ritual sungkeman dan lain sebagainya. Baca Juga : Seni Pertunjukan Tradisional Indonesia 4. Larung Sesaji Selanjutnya adalah Larung Sesaji, sebuah tradisi yang disebarkan oleh masyarakat pesisir. Tradisi ini merupakan ungkapan rasa syukur atas keselamatan dan penangkapan ikan. Biasanya tradisi kurban ini dilakukan setiap tanggal 1 Muharram atau 1 Suro dengan memberikan persembahan berupa hewan sembelihan. 5. Upacara Kasada Yang masih dilakukan sampai saat ini adalah Upacara Kasada atau Sukasada. Merupakan festival tradisional suku Tengger yang diadakan setiap tanggal 14 bulan Kasada. Menurut perhitungan penanggalan Jawa, Kasada merupakan bulan ke-10, namun menurut penanggalan Tengger, upacara Kasada dilaksanakan pada bulan ke-12. Upacara ini dimaksudkan sebagai persembahan kepada Sang Hyang Widhi dan juga kepada para leluhur. Dalam upacara tersebut, masyarakat suku Tengger melemparkan berbagai sesaji berupa hasil hewani, buah-buahan, sayur-sayuran bahkan uang ke dalam kawah Gunung Bromo. Tradisi Unik Jawa Pelaksanaan Upacara Kasada berlangsung dalam beberapa tahap. Dari pengambilan air suci hingga keselamatan. Berikut langkah-langkahnya: 1. Sebelum upacara Kasada berlangsung, warga Tengger mengambil air suci dari Gunung Widodaren untuk melakukan ritual Nglukat Ummah, yaitu upacara penyucian jiwa yang dilakukan di Poten. 2. Upacara Pembukaan. Upacara dibuka oleh panitia dan seluruh elemen masyarakat serta pemerintah hadir. Termasuk dukun adat dari seluruh desa di wilayah Tengger. Acara dibuka dengan penampilan tari Rara Anteng dan Jaka Seger. Dukun adat akan memandu para peserta upacara yang telah membawa berbagai hasil bumi untuk diapungkan ke kawah Gunung Bromo. 3. Upacara ritual Kasada dilakukan di Poten, sebuah pura di kaki Gunung Bromo. Rangkaian tersebut meliputi persiapan upacara, pembacaan lagu religi dengan iringan gamelan, pembersihan rumah ibadah, pembacaan kitab suci Weda, pembacaan kisah Kasada dan pernikahan Rara Anteng dan Jaka Seger cikal bakal Suku Tengger. 4. Nglukat orang kedua. Acara ini dilakukan dengan membagikan bija pada wajah. Berikan wewangian atau bunga di sebelah kanan, bakar dupa ditersebut, dan percikkan air ke kepala dan wajah umat. 5. Muspa atau doa diarahkan oleh Pinandhita dan dibantu oleh para pemimpin. 6. Bacaan mantra setelah sholat. Mantra ini terdiri dari lima mantra yang berisi puji-pujian kepada Tuhan dan permohonan hidup tenteram. 7. Pemilihan calon dukun adat untuk menggantikan dukun sebelumnya. 8. Sesaji di kawah Gunung Bromo. Lelabuhan merupakan pusat acara upacara Kasada. Acara ini diawali dengan jalan kaki dari Poten menuju Kawah Gunung Bromo dengan membawa sesaji. Persembahan biasanya berupa hasil panen dan ternak. Perjalanan ini diiringi dengan pembacaan doa tergantung niat. 9. Slametan atau penebusan merupakan akhir dari ritual Kasada. Slametan diselenggarakan di setiap desa, dipimpin oleh dukun adat masing-masing 6. Brobosan Salah satu yang masih banyak ditemui adalah tradisi Brobosan, merupakan tradisi yang cukup asing bagi yang melihatnya. Tradisi ini menyerukan untuk mendobrak bagian bawah tubuh kerabat atau saudara yang telah meninggal. Kemudian jenazah kemudian diangkat dengan tandu atau peti mati dan harus diangkat. Kemudian keluarga yang tersisa harus melalui alasan jenazah. Tujuannya seperti bentuk rasa hormat dan perpisahan yang tulus. 7. Mubeng Beteng Selain Kasada, ada lagi tradisi yang berlangsung pada malam 1 Suro yang dikenal dengan Mubeng Beteng atau Tradisi Malam Satu Suro. Tradisi ini ada di daerah Yogyakarta dan dijalankan oleh masyarakat sekitar Keraton atau Benteng Yogyakarta. Tradisi ini merupakan simbol refleksi dan introspeksi. Saat membuat mubeng beteng ini anda tidak boleh berbicara, makan atau minum sampai selesai. Budaya Tradisi Dilakukan Di JawaTradisi Unik Di Jawa
Budaya Tradisi Jawa Tengah Yang Dianut Hingga Sekarang Posted on 05 October 2023 Tradisi Jawa Tengah Yang Dianut Hingga Sekarang – Salah satunya adalah Tedak Siten atau menyambut kelahiran anak. Setiap daerah di Indonesia mempunyai ciri khas tersendiri tradisi, termasuk tradisi Jawa Tengah. Tradisi Jawa Tengah Yang Dianut Hingga Sekarang surlerythme – Provinsi Jawa Tengah dikenal memiliki banyak tradisi yang masih dilestarikan masyarakatnya… Read More
Budaya Understanding Dutch Cultural Heritage Posted on 26 September 2024 Understanding Dutch Cultural Heritage – In 2019, Dido Mitchelsen’s bestselling book, Lichter me Ik (Lighter than me, whiter than me in Indonesian) will be published for the first time. This novel tells the story of an Indonesian woman named Isa who grew up in Kraton, a royal palace in Yogyakarta…. Read More
Budaya Pengalaman Budaya Menemukan Rasa Estetika Jepang Posted on 05 June 2024 Pengalaman Budaya Menemukan Rasa Estetika Jepang – keindahan estetika budaya Jepang berfokus pada kedalaman dan kekayaan keheningan, kepekaan dan ketidaksempurnaan manusia. Salah satu konsep utama estetika Jepang adalah “wabi-sabi”. Pemahaman bahwa keindahan dan kesenangan ditemukan dalam kemerosotan hal-hal duniawi. Temukan keindahan unik ini melalui banyak pengalaman virtual. Biarkan para ahli… Read More