Tradisi Unik Suku Dayak Kalimantan Tengah Posted on 03 March 2025 By Eric Flores Tradisi Unik Suku Dayak Kalimantan Tengah – The Suku Dayak of Central Kalimantan has several distinctive traditions, which are classified into sub-suku like Dayak Ngaju, Dayak Ot Danum, Dayak Ma’anyan, Dayak Lawangan, Dayak Taboyan, Dayak Siang, and so on. Each sub-suku possesses its own distinctive rituals, which in general are categorized into two groups: life rituals and death rituals. Among all the rituals, there are five big rituals that require a lot of people and money. What are they? Tradisi Unik Suku Dayak Kalimantan Tengah surlerythme – Upacara Adat Kalimantan Tengah, Suku Dayak 1. Upacara Nyaki Tihi Upacara Nyaki Tihi merupakan sebuah upacara adat yang masyarakat Dayak Ngaju melakukan untuk mengingatkan kehamilan perempuan pertama kali. Upacara ini berfungsi untuk memohon keselamatan dan lancarnya kehamilan dan kelahiran bayi sehat. Upacara Nyaki Tihi terkadang dipersembahkan pada usia kehamilan tujuh bulan. Pada upacara ini, keluarga dan kerabat bersama-sama berdoa dan memberikan persembahan kepada para leluhur. Persembahan yang diberikan selalu dalam bentuk hewan kurban, yaitu ayam atau babi, dan makanan serta minuman. Baca Juga : 10 Terbaik Merk Tas Sekolah Good Local Brand 2. Ritual Nahunan Ritual Nahunan adalah upacara tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Dayak Ngaju untuk memberi nama bayi yang baru lahir. Ritual ini dilakukan untuk memperkenalkan bayi kepada keluarga dan masyarakat serta meminta keselamatan dan kebahagiaan bagi bayi tersebut. Ritual Nahunan biasanya dilaksanakan pada bayi berusia 1-2 tahun. Dalam perayaan ini, bayi akan mandi dengan air suci yang telah dibacakan doa-doa. Kemudian, bayi akan diberi nama oleh kakek-neneknya atau orang tuanya. 3. Mamapas Lewu Foto: ragam-indonesia.com Mamapas Lewu merupakan ritual adat yang dilaksanakan oleh masyarakat Dayak Ngaju untuk meminta keselamatan dan kesejahteraan desa atau kampung. Upacara ini biasanya dijalankan pada awal tahun baru masyarakat Dayak Ngaju. Dalam upacara Mamapas Lewu, masyarakat berkumpul untuk berdoa dan memberikan persembahan kepada para leluhur. Persembahan yang diberikan biasanya berupa hewan kurban, contohnya ayam atau babi, dan makanan serta minuman. 4. Ritual Tetek Pantan Ritual Tetek Pantan adalah upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Kapuas, Dayak Ngaju untuk meminta keselamatan dan kelancaran dalam perjalanan. Upacara ini biasanya dilakukan oleh seseorang yang akan melakukan perjalanan jauh, seperti berburu, berdagang, atau merantau. Ritual ini juga sering dilakukan jika ada tamu yang datang ke wilayah pedalaman Dayak. Tamu akan diterima meriah oleh semua warga desa. Dalam prakteknya, semua tamu yang datang dipersilakan untuk memotong bambu hijau yang dipasang melintang pada pintu masuk atau gapura dengan menggunakan senjata tradisi Dayak Mandau. Jika kayu dapat dipotong, maka tamu boleh berkunjung, begitu juga sebaliknya. Tak lupa juga, musik dan tarian adat dengan menggunakan pakaian adat pun memarakkan proses ritual ini. Pada upacara Tetek Pantan, seseorang yang sedang akan berperjalanan atau baru pulang akan dibagikan air suci yang sudah dibacakan doa-doa. Air suci ini dipercaya dapat melindungi seseorang dari bahaya di perjalanan, maupun mencegah timbulnya hal-hal negatif. Baca Juga : Tradisi Festival Chung Yeung di Hong Kong 5. Manetek Kayu Foto: mmc.kalteng.go.id Tradisi Manetek Kayu adalah kesempatan untuk menampilkan kekuatan laki-laki Dayak berdasarkan kemampuan, keterampilan, dan kekuatan mereka dalam menggunakan Pahera atau alat tradisional untuk bertahan hidup. Selain itu, tradisi ini juga umumnya dilakukan pada masa tamu kehormatan berdatang berkunjung ke tempat tersebut. 6. Pakanan Sahur Lewu Dayak Pakanan Sahur Lewu Dayak adalah suatu upacara adat yang dilakukan secara besar-besaran oleh masyarakat Dayak Ngaju untuk memberikan persembahan kepada para leluhur dan mengucapkan terima kasih karena telah dilindungi oleh sang leluhur. Upacara ini biasanya dipimpin oleh tokoh Agama Kaharingan. “Pakanan” berarti memberikan persembahan berupa sesajen, sedangkan “Sahur” berarti leluhur atau dewa yang dipercaya menjaga kehidupan manusia. Terakhir, “Lewu” berarti kampung atau desa yang menjadi tempat bermukimnya penduduk di suatu wilayah. Di dalam upacara Pakanan Sahur Lewu Dayak, masyarakat akan berkumpul untuk memohon doa dan mempersembahkan persembahan pada para leluhur. Upacara adat ini pun menjadi tempat berkumpulnya para masyarakat untuk merapatkan persaudaraan satu sama lain. 7. Upacara Adat Dayak Manyanggar Manyanggar, yaitu hasil dari kata “Sangga,” artinya batasan atau rambu-rambu. Upacara Manyanggar Suku Dayak merupakan ritual yang diperingati agar dapat menciptakan batas-batas di antara dunia manusia dan makhluk halus yang tidak nampak. Masyarakat Dayak juga percaya bahwa tidak hanya ada manusia, tetapi ada halus yang menyertai dalam dunia ini. Karena itu, mereka melakukan upacara Manyanggar sebagai bentuk pembatasan antara keduanya supaya tidak mengganggu alam dan kehidupan masing-masing. Upacara Manyanggar bukan saja menjalankan penyadaran akan pembatasan, tetapi juga sebagai pernyataan penghormatan pada batasan kehidupan makhluk yang lain. Upacara ini lazimnya diprayogakan ketika manusia akan mengusahakan lahan baru untuk dapat dijadikan sawah dan bahkan ketika ia akan menanam bangunan sebagai tempat tinggal. Together with completing the meaning of this ritual, Dayak people balance between the human world and the spirits, being respectful and harmonious in daily life. 8. Ritual Dayak Pakanan Batu Dayak Pakanan Batu Ritual is a ritual that is done after harvesting ricefields or fields as an expression of gratitude and appreciation to the tools and process used during the entire process of farming, from land clearing until the harvest. Tujuan ritual ini pada barang atau benda yang dituakan, yaitu batu, dianggap sebagai sumber energi untuk menajamkan alat-alat pertanian seperti parang, balayung, kapak, ani-ani, dan benda dari besi lainnya. Batu dalam ritual Dayak Pakanan Batu bukan hanya penunjang kelancaran pekerjaan pertanian, tetapi juga dianggap mengalirkan perlindungan kepada pemakai peralatan. Mereka mengucapkan syukur dan terima kasih karena mereka yang berada di tengah bercocok tanam dan berladang bisa melakukannya tanpa menimbulkan luka atau musibah. Upacara ini menjadi lambang kebersamaan, kesyukuran, dan persaudaraan antara masyarakat Dayak dengan alam dan peralatan yang digunakan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. 9. Ngadatun Ngadatu adalah upacara kematian khas Kalimantan Tengah yang bertujuan untuk orang-orang yang meninggal atau terbunuh di lapangan pertempuran, atau untuk pemimpin rakyat terkemuka. Upacara ini berlangsung selama tujuh hari tujuh malam dan melibatkan peran aktif dari warga setempat, saudara, dan tetangga. Upacara ini menjadi wujud penghormatan yang mendalam terhadap para leluhur yang meninggal secara tidak wajar, mencerminkan kekayaan budaya dan nilai-nilai kebersamaan masyarakat Kalimantan Tengah. 10. Tiwah Shutterstock.com Tiwah adalah festival adat yang dilakukan oleh masyarakat Dayak Ngaju untuk mempersiapkan seseorang yang telah meninggal dunia menuju alam baka. Tiwah adalah festival kematian terbesar dan paling suci dalam budaya Dayak Ngaju. Festival Tiwah secara umum digelar selama beberapa hari, dan melibatkan beberapa rias, seperti pembangunan rumah liang, penaburan abu jenazah, dan tari-tarian. Upacara adat Kalimantan Tengah merupakan warisan budaya yang kaya dan bersemangat. Variasi macam-macam upacara-upacaranya ini adalah wujud kepercayaan, adat, ataupun nilai-nilai kalimantan Tengah sampai sekarang masih dipelihara. Budaya Tradisi Unik Suku Dayak Kalimantan Tengah
Budaya Budaya Jepang yang Unik dan Menakjubkan Posted on 07 May 2024 Budaya Jepang yang Unik dan Menakjubkan – Jepang terkenal dengan adat dan budayanya yang menakjubkan. Budaya inilah yang mungkin menjadi alasan mengapa Jepang sangat maju dalam hal teknologi dan sumber daya manusia. Budaya Jepang yang Unik dan Menakjubkan surlerythme – Budaya Jepang telah diadaptasi di banyak negara lain karena… Read More
Budaya Situs Warisan Dunia UNESCO Di Indonesia Posted on 29 November 2023 Situs Warisan Dunia UNESCO Di Indonesia – Indonesia memiliki beberapa situs warisan UNESCO. Indonesia bukan hanya punya satu, tapi sembilan Situs Warisan Dunia UNESCO. Situs Warisan Dunia UNESCO atau disebut Situs Warisan Dunia UNESCO adalah tempat atau landmark khusus yang telah ditetapkan sebagai program warisan dunia internasional. Situs Warisan Dunia… Read More
Budaya Tindakan Sosial Yang Perlu Diterapkan Dikehidupan Sehari-hari Posted on 18 January 2024 Tindakan Sosial Yang Perlu Di Terapkan Dikehidupan Sehari-hari – Tidak semua perilaku manusia dapat disebut sebagai perilaku sosial. Lalu apa saja contoh perilaku sosial dalam kehidupan sehari-hari? Tindakan Sosial Yang Perlu Di Terapkan Dikehidupan Sehari-hari surlerythme – Menurut buku Pengantar Sosiologi yang disusun oleh Dr. Baharudin MA, sebuah perilaku dapat disebut… Read More