Mengenal 8 Ikon Budaya Betawi – Beberapa tahun lalu, Pemerintah DKI Jakarta menerbitkan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pelestarian Kebudayaan Betawi, Peraturan Gubernur Nomor 229 Tahun 2016 tentang Pelestarian Kebudayaan Betawi, dan Pelestarian Budaya Betawi. Kebudayaan Betawi disahkan Peraturan Gubernur Nomor 11 Tahun 2017. Ikon budaya Betawi.
Mengenal 8 Ikon Budaya Betawi
surlerythme – Ban Yahya Andi Saputra dari Lembaga Kebudayaan Betawi mengatakan, seni budaya Betawi kini banyak yang hilang dan tinggal kenangan belaka. Berdasarkan memonya, Yahya Andi Saputra menyebutkan ada ribuan artefak budaya Betawi yang perlu dilindungi. Ini mencakup tradisi lisan, semi lisan, dan non lisan.
Namun sebagai warga Jakarta, ada baiknya kita mempelajari terlebih dahulu delapan simbol budaya Betawi yang menjadi simbol kota Jakarta sejak awal berdirinya. Apa saja 8 simbol tersebut?
1. Onder Onder
Onder Onder merupakan kesenian khas Betawi yang filosofinya adalah tangguh, berani, tekun, jujur dan anti manipulasi, serta mampu menjaga keamanan dan ketertiban. Namun, sebelum onder onder dikenal sebagai kesenian khas Betawi, ia merupakan pelindung dari kejahatan dan musibah.
Sama seperti manusia, ondel dan ondel juga mempunyai jenis kelamin. Ondel Ondel jantan biasanya memiliki wajah berwarna merah dan alis berwarna hitam tebal. Tak hanya itu, ia juga memiliki mata melotot, kumis, dan seringai yang membuatnya terlihat ramah. Dibuat dengan tujuan untuk memberikan kesan energik dan keberanian. Beberapa orang menganggapnya sebagai simbol kekuatan jahat dan mengerikan.
Onder Onder perempuan, sebaliknya, berwajah putih dengan mata hitam terkulai, alis hitam melengkung, bulu mata lentik, bibir merah, anting atau anting, dan mahkota di dahi. Ondel Ondel betina juga memiliki mata yang besar, namun tidak terlalu besar sehingga menyilaukan. Bibirnya melengkung membentuk senyuman lembut dengan riasan lipstik. Itu dianggap sebagai simbol kekuatan dan kemurnian yang unggul.
Ondel Selain wajahnya, Onder juga bisa dikenali dari pakaiannya. Onder Onder laki-laki biasanya mengenakan pakaian adat berwarna gelap, sedangkan Onder Onder perempuan mengenakan pakaian polos berwarna cerah atau bermotif bunga-bunga.
Baca juga : Keanekaragaman Budaya Benua Amerika Selatan
2. Bunga Kelapa
Menurut filosofi mereka, bunga kelapa melambangkan kemakmuran dan merupakan lambang kehidupan manusia yang sama manfaatnya dengan manfaat pohon kelapa. Selanjutnya bunga kelapa merupakan simbol toleransi dalam pergaulan sehari-hari masyarakat dan simbol budaya keberagaman (multikultural) yang hidup dan berkembang di kota Jakarta.
Bentuk bunga kelapa terbuat dari batangan yang dibungkus kertas atau plastik warna-warni dan berfungsi sebagai hiasan. Sebagai hiasan yang dinamis, bunga kelapa ditempatkan di depan prosesi di festival, tempat wisata, dan pertunjukan seni dan budaya (karnaval, parade pengantin, dll). Saat ini digunakan sebagai hiasan statis, digantung di langit-langit di sisi kiri dan kanan pintu masuk, di kedua sisi lorong, di kiri dan kanan panggung, serta di tempat-tempat tertentu dalam ruangan (aula), Acara (resepsi, seminar, diskusi, dll).
3. Gigi Balan
Kekayaan seni dan budaya Betawi mendukung terciptanya ornamen khas arsitektur Betawi. Ornamen-ornamen tersebut tidak hanya menghiasi bangunan, tetapi juga mewakili filosofi hidup masyarakat Betawi. Salah satunya adalah Gigi Baran.
Gigi Balan biasa terlihat di rumah-rumah warga Betawi. Motif Gigi Balan Betawi berwarna kuning kehijauan juga terlihat di Jembatan Sescor jalur Ciredug-Tendean Koridor XIII Transjakarta.
Gigi Balan berwarna hijau dan kuning yang mempunyai arti sangat dalam. Kuning melambangkan kehangatan, kecerdikan dan bakat dalam berbisnis. Warna hijau melambangkan keharmonisan masyarakat Betawi yang bisa bekerjasama dengan suku lain.
Selain warna, bentuk gigi Balan juga mempunyai arti tersendiri. Bentuk hiasan segitiga menyerupai gigi belalang melambangkan bahwa hidup harus jujur, pekerja keras, benar, tekun dan sabar.
4. Batik Betawi
Siapa yang tak kenal batik?Bahkan, pada tahun 2009, batik diakui oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai salah satu budaya unik warisan dunia Indonesia.
Setiap daerah di Indonesia pasti mempunyai keunikan tekstilnya masing-masing, begitu pula dengan salah satu suku Indonesia yang sangat terkenal yaitu suku Betawi. Batik Betawi memiliki ciri khas tersendiri: warna dan gambar mencolok yang mewakili budaya Betawi. Motif batik Betawi juga banyak dipengaruhi oleh budaya Arab, India, Belanda, dan Tiongkok.
Batik betawi terdiri dari potongan kain panjang dan sarung yang motifnya dibuat dengan huruf atau stempel. Bahan kainnya adalah sutra, tenunan tangan, Prima, Primis, dan Dobi.
Motif batik betawi antara lain Dododio, Mak Ronda, Rasamara, Nusa Kalapa, Lelen, Onder Onder, Pesaro, Sarakanagara, Al Betawi, Kodandia, Langara, Warakas, Flora dan Fauna Endemik Betawi, Daun Tarum, Nderep, Termasuk Kampung Marunda, Ngeruk . (Bajak Ladang), Ngerangkong/Bedemenang, Nandur, Hombard, Nunbuku Padi, Balitang, Surur Jawara, Longeng Uriban, Galur Onder Onder, Kuntul Brekok, Payung Kok, Ulun Ulun, Bondor Bir dll. Filosofi yang ada saat ini adalah BATIK Betawi mewakili keseimbangan kosmis yang memungkinkan kehidupan sukses dan berkah.
5. Pakaian Sadaria (Sadariye)
Sadaria adalah salah satu jenis pakaian tradisional Betawi yang ada di Jakarta. Baju ini sering juga biasa disebut dengan Baju Coco atau Baju Tikim. Pakaian coco dikenakan oleh laki-laki dan biasanya dipadukan dengan celana ikat celup, kain tempel, dan topi atau kopiah. Meski sering dikenakan dalam kehidupan sehari-hari, namun bisa juga dikenakan dalam situasi formal. Filosofinya sebagai jati diri laki-laki adalah rendah hati, santun, dinamis dan berwibawa.
Baca juga : Rekomendasi Tas Unik dengan Model Langka
6. Kubaya Kelanchan
Sejenis pakaian adat wanita Betawi yang terdiri dari kubaya dan kain. Pakaian ini digunakan untuk urusan resmi atau saat bepergian. Saat itu harga kebaya ini mahal, sehingga sebelumnya hanya bisa dipakai oleh Nyais, simpanan Pak Brand. Berikutnya adalah orang Tionghoa yang juga punya uang. Para perempuan beradaptasi dengan adat istiadat setempat dan segera meniru kebersihan diri Nyay. Karena banyaknya wanita Tionghoa yang memakai jenis kebaya berkelas ini, masyarakat Betawi pada umumnya menyebutnya dengan sebutan “kebaya ensim”. Nama ini kemudian diganti menjadi “Kebaya Kelanchan” oleh Persatuan Wanita Betawi. Kerancang berasal dari bahasa Sansekerta dan berarti “berongga”. Sanggul model conde bander atau model lain yang disesuaikan dengan pemakainya dapat digunakan sebagai aksesoris rambut. Sarung batik betawi dengan kepala kain bermotif tampal, tombak, dan karangan bunga.
Filosofinya adalah simbol keindahan, manisnya, kedewasaan, kegembiraan, dan hubungan antarmanusia yang mengikuti kebijaksanaan, aturan, dan bimbingan nenek moyang kita. Tujuannya adalah untuk menjaga keanggunan dan kehormatan wanita.
7. Kerak Telor
Hidangan ini erat kaitannya dengan budaya Betawi Jakarta. Apalagi saat Jakarta Fair banyak penjual kulit telur berkumpul untuk menjual produknya.
Kerak Telor adalah masakan asli Betawi dengan bahan dasar ketan putih, garam, merica, kelapa muda parut (serundaeng), telur ayam/bebek, udang, bawang goreng, dan manusia. Saya punya filosofi di dalamnya. Kehidupan yang mengalami perubahan lingkungan alam dan merupakan simbol hubungan yang harmonis.
Kulit telur termasuk sebagai makanan ringan dan makanan ringan dalam menu industri pariwisata, pernikahan dan pemakaman, stand pameran, tempat wisata, pertunjukan budaya dan seni, dan lain-lain.
8. Bir Pletok
Bir Pletok merupakan minuman berwarna merah yang sehat dan menyegarkan, dapat disajikan dingin atau sedikit panas. Bahan utamanya adalah air, gula pasir, kayu manis, jahe, serai, cengkeh, kayu sekan (babakan), pala lada utuh, cabai jawa, daun jeruk purut, daun pandan, daun kapulaga, dan garam.
Dimaknai sebagai penunjang kehidupan yang sehat jasmani dan rohani, serta sebagai upaya menghargai dan memperkaya hidup, yang tidak boleh diabaikan dalam hal terpenting: mencapai kedewasaan. Sebagai minuman yang menyehatkan dan menyegarkan, Bir Pletok dimasukkan dalam menu industri pariwisata, jamuan perayaan, booth pameran, tempat wisata dan pertunjukan budaya dan seni.