Keunikan dan Keindahan Budaya Jawa Barat – Jawa Barat merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia. Ibukotanya adalah Bandung. Provinsi Jawa Barat terletak di bagian barat Pulau Jawa. Wilayah Jawa Bagian Barat berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Jawa Tengah di timur, Samudera Hindia di selatan, serta Banten dan DKI Jakarta di barat.
Keunikan dan Keindahan Budaya Jawa Barat
surlerythme – Sebagian besar penduduk Jawa Barat adalah suku Sunda yang berbahasa Sunda. Provinsi Jawa Barat terdiri dari 18 kabupaten, 9 kotamadya, 627 kecamatan, 645 kelurahan, dan 5.312 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduk diperkirakan mencapai 44.039.313 jiwa dengan luas wilayah 35.377,76 km². Seperti provinsi lain di Indonesia, Jawa Barat memiliki keanekaragaman budaya.
Kebudayaan suatu daerah merupakan ciri khas kebudayaan masyarakatnya. Indonesia mempunyai banyak sekali bentuk kebudayaan, antara lain rumah adat, pakaian adat, musik, tari, senjata, dan bahasa daerah.
Rumah Adat Sunda
Menurut laman Purwakarta.kab.go.id, rumah adat Sunda hadir dalam berbagai bentuk, namun penataan ruang dan struktur bangunannya tetap tritangtu.
Secara zoologi, rumah Sunda terdiri dari basement, rangka rumah, dan atap. Di bawahnya adalah bumi, rangka rumah adalah dunia tempat tinggal manusia, dan atapnya adalah langit. Rumah merupakan gambaran alam semesta (makrokosmos).
Rumah adat Sunda mempunyai tipe yang berbeda-beda tergantung dari jenis konstruksinya. Jurnal Unika melaporkan bentuk atap dan letak pintu masuk.
Sama halnya dengan rumah adat suku lain, ruangannya selalu “kosong”, artinya masyarakat tidak boleh tinggal di sana (tidur) dan hanya boleh melakukan aktivitas tertentu.
Pada rumah Sunda, ini adalah ruangan goah atau padaringan, biasanya berupa ruangan kecil yang sengaja digelapkan agar pintu masuknya diberi tirai. Satu tong beras yang ditutupi kain putih (warna langit spiritual) ditempatkan di dalam gua ini.
Terdapat pula model penataan ruang yang dapat dilihat berdasarkan unsur-unsur penyusun rumah adat Sunda dan model penataan ruang berdasarkan pembagiannya menjadi tiga kawasan tersendiri, yakni kawasan perempuan, kawasan laki-laki, dan kawasan alam (area yang dapat digunakan oleh wanita dan pria).
Tipologi bangunan rumah adat Sunda terbagi menjadi beberapa tipe bangunan, bentuk atap dan susunan pintu masuk.
Menurut Badudu (1982:44-46), tipologi bangunan rumah adat Sunda terbagi menjadi dua tipe konstruksi:
a Tipe rumah bernaung ini tersebar luas di wilayah pesisir Jawa Barat. Ciri-ciri bayangan pada bangunan ini adalah :
1. Lantai rumah tepat diatas tanah
2. Terdapat teras di sekeliling rumah yang memberikan keteduhan pada bagian inti rumah.
3. Teras depan dapat berupa pendopo dengan bubungan tersendiri.
4. Bagian inti rumah terbagi menjadi beberapa ruangan simetris di kiri dan kanan, yang digunakan sebagai area penerimaan tamu dan kamar tidur keluarga.
5. Bentuk atap yang biasanya berbentuk pelana atau limas mempengaruhi bentuk atap rumah adat Jawa.
6. Bahan bangunan dinding dari kayu atau bambu, atap dari daun alang-alang atau daun lontar. Namun kini banyak orang yang menggunakan batu bata untuk dinding dan batu bata untuk atap.
Baca juga : Budaya Sehari-hari di Korea Selatan
Tarian Tradisional Jawa Barat
Salah satu tarian tradisional Jawa Barat yang cukup populer adalah Jaipong. Menurut laporan Disparbud.jabar.go.id, Jaipong diciptakan pada tahun 1960-an oleh seniman asal Bandung, Gugum Gumbira, dengan tujuan untuk menciptakan jenis musik dan tari pergaulan berdasarkan kekayaan seni tradisional. masyarakat nusantara khususnya Jawa Barat.
Meski termasuk seni tari kreatif yang tergolong baru, jaipongan dikembangkan dari kesenian rakyat yang sudah berkembang sebelumnya seperti Ketuk Tilu, Kliningan dan Ronggeng. Ketertarikan Gumbira pada kesenian rakyat, salah satunya Ketuk Tilu, membuatnya paham dan menguasai khasanah pola gerak tari tradisional Klingana/Bajidoran atau Ketuk Tilu.
Bagian awal beberapa kesenian, pencuga, nibakuke dan berbagai gerakan mincid menginspirasi perkembangan seni jaipong. Sebelum bentuk seni pertunjukan ini muncul, ada beberapa pengaruh yang melatarbelakangi berkembangnya tari pergaulan ini.
Makanan Khas Jawa Barat
Provinsi Jawa Barat terdiri dari 26 kota dan wilayah administratif, dengan makanan khas di setiap daerahnya. Makanan Sunda mempunyai cita rasa dan bumbu tersendiri yang unik.
26 kota dan wilayah administratif tersebut adalah Bogor, Sukabumi, Cianjur, Bandung, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Kuningan, Cirebon, Majalengka, Sumedang, Indramayu, Subang, Purwakarta, Karawang, Bekasi, Bogor, Sukabumi, Depok, Cima Tasikmalaya dan Banjar.
Berikut daftar masakan khas Jawa Barat yang disusun oleh Tirto dan diterbitkan oleh Jabarprov.go.id.
1. Nasi Liwet
Nasi Liwet merupakan salah satu hidangan yang sering dihidangkan di berbagai acara. Nasi liwe juga disajikan dengan ikan teri, daun serai, tahu, dan juga ayam goreng. Keistimewaan nasi liwet adalah rasa nasinya yang sedikit manis dan kental dengan aroma santan.
2. Nasi Timbel
Masakan Nasi Timbel sendiri agak mirip dengan Nasi Liwet. Namun nasi timbel biasanya disajikan dengan dibungkus daun pisang. Anda bisa menikmati hidangan ini dengan menambahkan sayur asam atau ikan asin.
3. Nasi Tutug Oncom
Masakan asal Tasikmalaya ini merupakan campuran nasi dan olahan kedelai atau oncomo. Tak jarang restoran menyajikan nasi tuug-onkoma dengan taburan ikan asin, daun pisang, jeruk nipis, atau tempe. Bahan saus yang membuat masakan ini unik adalah cabai hijau.
4. Karedok
Banyak orang yang bingung membedakan karedok dengan gado-gado dan lotek saat pertama kali melihatnya. Karedok merupakan masakan khas Sunda yang disajikan dengan sayur mentah. Yang membedakan Karedok dengan dua hidangan sejenis lainnya adalah kuahnya yang kaya akan saus kacang. Karedok juga dilengkapi dengan tambahan kue bawang.
Baca juga : Tas Wanita Cantik untuk Aktivitas Sehari-hari
5. Lotek
Masakan ini hampir sama dengan Karedok. Meski sama-sama menggunakan bumbu kacang dan kerupuk, Lotek menyajikan sayuran matang seperti bayam, kacang polong, dan kacang panjang. Lotek bisa dinikmati dengan lontonga, nasi atau mie.
6. Bakakak Hayam
Bakakak Hayam merupakan masakan Sunda yang unik jika dilihat dari cara penyajiannya. Bakakak Hayam biasanya menggunakan dada ayam yang dibelah dan dipotong menjadi tusuk sate hingga membentuk bakakak. Ada berbagai cara memasak ayam, mulai dari menggoreng hingga memanggang.
7. Soto Bandung
Soto Bandung biasanya menggunakan daging giling atau tetel. Yang membedakan Soto Bandung dengan Soto lainnya adalah adanya tambahan kacang kedelai goreng dan lobak pada kuahnya.
8. Soto Mie
Soto Mie adalah masakan khas Sunda yang mienya disajikan dengan kuah kental. Biasanya Soto Mie lebih banyak menggunakan tauge dan kedelai goreng untuk menambah sedikit rasa manis.
9. Mie Shake
Jika Anda sering berwisata ke Bandung pastinya sudah tidak asing lagi dengan makanan Mie Shake. Mie Shake menggunakan mie telur pipih dengan kuah kaldu dan bubur jagung.
10. Empal Gentong
Berbeda dengan empal lainnya, Empal Gentong dimasak menggunakan kayu bakar dan gentong. Bahan baku utamanya juga daging, usus dan paprika sapi.
Empal Gentong disajikan dengan nasi atau lontong dan daun bawang. Empal Gentong juga nikmat dengan kuah santan.