Kebudayaan Malaysia Mirip dengan Indonesia – Negara yang satu keluarga, Malaysia dan Indonesia memiliki banyak kesamaan, salah satunya adalah budaya. Malaysia juga secara geografis dekat dengan Indonesia.

 

Kebudayaan Malaysia Mirip dengan Indonesia

surlerythme – Keduanya adalah anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau ASEAN. Karena letak geografisnya yang berdekatan, tidak mengherankan jika kedua negara memiliki kesamaan budaya.

Jadi bagi yang ingin kuliah di Malaysia tentunya tidak perlu takut akan culture shock ketika mengenal budaya negara jiran tersebut. Datang dan lihat betapa miripnya budaya Malaysia dengan Indonesia!

1. Masakan dengan cita rasa yang sama

Budaya mirip Indonesia yang pertama di Malaysia tidak diragukan lagi adalah makanan khasnya. Jika Anda berkunjung ke Malaysia, jangan panik jika makanannya tidak sesuai selera Anda. Di negara-negara satu keluarga, penggunaan bumbu dan rempah sangat mirip.

Bahkan cara memasaknya pun tidak berbeda. Perbedaannya hanya pada penamaan dan penyajiannya. Misalnya saja nasi uduk yang sering kita santap sebagai menu sarapan, di Malaysia disebut nasi lemak.

Keduanya dimasak dengan santan, namun di Malaysia disajikan dengan ikan teri dan kacang goreng, sambal, dan telur. Persamaannya, keduanya merupakan menu sarapan.

2. Menghormati orang yang lebih tua

Budaya Malaysia, seperti daerah lain di Indonesia, adalah tentang menghormati orang yang lebih tua. Seperti kita, orang Malaysia mencium tangan mereka saat menyapa orang lanjut usia.

Mereka juga menggunakan panggilan seperti bibi atau paman untuk orang tua. Bicaralah menggunakan bahasa formal. Saat makan, orang yang lebih tua memakan makanan terlebih dahulu dibandingkan dengan orang yang lebih muda.

3. Budaya “Makanan Buruk”

Selain rasa makanan yang sama, budaya Malaysia, mirip dengan Indonesia, memiliki cara memakan makanannya. Baik masyarakat Malaysia maupun Indonesia lebih menyukai “hidangan utama”, yaitu makanan yang lauk pauknya diletakkan di atas meja dan disantap bersama.

Tak hanya budaya, “tengah” ini menjadi ajang mempererat kedekatan anggota keluarga di rumah. Makanan pembuka biasanya terdiri dari satu atau dua hidangan utama yaitu ikan, ayam atau daging, dilanjutkan dengan menu sayur dan gorengan.

Disajikan dengan nasi, “budaya makanan rata-rata” tidak hanya merusak rasanya, tetapi juga mempererat hubungan kekeluargaan.

 

Baca juga : Budaya Amerika yang Menakjubkan 

 

4. Lepaskan sepatu sebelum masuk rumah

Budaya Malaysia yang satu ini pasti sudah tidak asing lagi. Sebelum masuk ke dalam rumah, ternyata orang Indonesia tidak melepas sepatunya, begitu pula orang Malaysia.

Alasan melepas sepatu adalah untuk menghormati dan menjaga kebersihan rumah. Selain itu, sebagai bentuk rasa hormat, warga kedua negara ini melepas sepatu sebelum memasuki rumah seseorang.

5. Bahasa yang mirip

Sudah bukan rahasia lagi kalau bahasa Melayu dan bahasa Indonesia tidak jauh berbeda satu sama lain. Faktanya, banyak kata yang serupa. Sebenarnya bahasa utama kedua negara ini adalah bahasa Melayu, namun yang membedakan adalah bahasa Melayu yang digunakan di Malaysia memiliki standarisasi yang berbeda dan sudah menjadi bagian dari budaya mereka.

Standardisasi ini disebut Melayu Melaka-Riau-Johor. Apalagi Indonesia sendiri menyerap kata-kata dari negara yang pernah menjajahnya seperti Belanda dan Portugis.

Sedangkan bahasa Melayu yang digunakan orang Melayu hanya menyerap bahasa Inggris. Jadi kalau ke Malaysia, tidak butuh waktu lama untuk mempelajari bahasa Melayu yang mereka gunakan. 6. Prosesi pencarian sedang berlangsung

Sesaat sebelum menikah, calon pengantin juga harus melalui proses pencarian di Malaysia yang disebut Merisik. Dalam prosesi ini, mempelai pria membawa orang tuanya untuk menemui keluarga mempelai wanita.

Mereka juga membawakan oleh-oleh untuk pengantin wanita berupa makanan atau aksesoris khusus. Budaya Malaysia ini mirip dengan kejadian di Indonesia ya? 7. Cara Berpakaian yang Sopan
Budaya Malaysia dan Indonesia masih kental dengan budaya dan adat istiadat ketimuran khususnya dalam urusan berbusana. Bahkan di kota-kota besar, masyarakat kedua negara ini mengenakan pakaian sopan meski dalam suasana informal.

Selain adat istiadat ketimuran, karena mayoritas penduduk kedua negara ini beragama Islam, maka wajib berpakaian sedemikian rupa hingga menutupi aurat.

 

Baca juga : Rekomendasi Produk Tas Charles and Keith Terbaru

 

8. Adat istiadat bertamu dan menerima tamu

Berkunjung ke rumah orang Malaysia tidak jauh berbeda dengan mengunjungi rumah orang Indonesia. Para tamu duduk di ruang yang telah dipesan, sementara tuan rumah mentraktir para tamu makanan ringan dan minuman ringan.

Secara umum budaya berkunjung di Malaysia sangat terlihat pada hari raya keagamaan seperti Idul Fitri atau Natal. Bahkan, tuan rumah biasanya menyediakan makanan berat untuk disantap bersama tamunya.

9. Makan dengan tangan kanan

Budaya Malaysia, seperti Indonesia, adalah makan dengan tangan kanan. Makannya nggak cuma pakai sendok saja, kalaupun makan langsung pakai tangan, masyarakat negeri ini juga pakai tangan kanan lho! Hal ini mengacu pada Sunnah Islam yang menganjurkan umatnya untuk menggunakan tangan kanan saat makan.

10. Mudik di hari besar

Ternyata bukan hanya masyarakat Indonesia saja yang mudik di hari besar! Dalam budaya Malaysia, mudik juga dilakukan untuk menyambut hari raya penting seperti Idul Fitri, Natal, Tahun Baru Imlek, dan lain-lain.

Bedanya di Malaysia “mudik” disebut “Balik Kampung”, keduanya berarti mengunjungi sanak saudara di kampung halaman. Tentu saja budaya kampung bertujuan untuk menciptakan persahabatan antar keluarga dan kerabat. Jadi jangan heran saat hari libur besar Malaysia jika ibu kotanya sepi seperti Jakarta!

Berikut beberapa budaya Malaysia yang mirip dengan budaya Indonesia. Mereka yang ingin belajar di Malaysia harus belajar lebih banyak tentang budaya Malaysia untuk menghindari kejutan budaya. Dengan meminimalisir culture shock, kamu jadi lebih fokus kuliah di Malaysia kan?

11. Patriotik dan Menghormati Pahlawan

Percaya atau tidak, Malaysia mirip dengan Indonesia dalam menghormati jasa para pahlawan. Karena negara tetangga itu dulunya merupakan jajahan Inggris, rasa nasionalisme dan patriotik warganya tumbuh di sana.

Bahkan di Malaysia, ketika lagu kebangsaan “Negaraku” dikumandangkan, semua orang menghentikan aktivitasnya sejenak dan berdiri untuk menyanyikan lagu tersebut bersama-sama.