Budaya Solo Menjadi Situs Warisan Dunia – Kota Solo merupakan salah satu destinasi wisata yang memiliki beberapa simbol budaya dan tradisi. Dengan mengusung slogan “Solo Semangat Kejawaan”, ia berhasil mengukuhkan citra Kota Solo yang mengakar kuat pada budaya Jawa. Hal ini didukung dengan banyaknya pertunjukan budaya dan festival yang rutin diadakan di kota Solo.

 

Budaya Solo Menjadi Situs Warisan Dunia

surlerythme – Kota Solo tidak hanya memiliki budaya material, namun juga budaya nonbendawi yang diakui secara internasional. Bahkan, sebagian kebudayaan Solo telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO. Kebudayaan tersebut antara lain batik, keris, wayang, dan gamelan.

Kota Solo atau Surakarta mulai dikenal sejak Transformasi Giyanti yang membagi kerajaan Islam Mataram menjadi dua bagian: Keraton Yogyakarta dan Keraton Sunan di Surakarta. Nama Surakarta sendiri berasal dari Keraton Surakarta.

Surakarta secara tradisional menjadi salah satu pusat politik dan dianggap sebagai salah satu inti kebudayaan Jawa, seiring berkembangnya tradisi Jawa di sana. Kemakmuran wilayah ini muncul sejak abad ke-19 dan seterusnya, mendorong berkembangnya beragam sastra Jawa, Arya, masakan, fesyen, arsitektur, dan berbagai ekspresi budaya lainnya.

 

Baca juga : Mengenal 8 Ikon Budaya Betawi

 

Kota Surakarta mempunyai beragam budaya yang masih menjadi bagian dari tradisi masyarakatnya. Salah satunya adalah perayaan upacara Sekaten di Surakarta. Ritual adat ini merupakan bagian dari adat istiadat yang tumbuh dari upaya masyarakat Jawa dalam menjaga keharmonisan dengan alam, dunia spiritual, dan sesamanya.

Sebagai wujudnya, berbagai artefak budaya masih tersisa di Keraton Kasunanan Surakarta. Hal ini tercermin dari pelaksanaan beberapa ritual adat yang masih sangat dihormati hingga saat ini, antara lain:

Kota Solo merupakan salah satu destinasi wisata yang memiliki beberapa simbol budaya dan tradisional. Slogan “Solo The Spirit of Java” diharapkan dapat memperkuat citra Kota Solo yang berakar kuat pada budaya Jawa. Hal ini didukung dengan banyaknya pertunjukan budaya dan festival yang rutin diadakan di kota Solo.

Kota Solo tidak hanya memiliki budaya material, namun juga budaya nonbendawi yang diakui secara internasional. Bahkan, sebagian kebudayaan Solo telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO. Kebudayaan tersebut antara lain batik, keris, wayang, dan gamelan.

1. Batik

Kota Solo dikenal sebagai salah satu sentra industri batik Indonesia khususnya di Desa Laweyan dan Kauman. Di sinilah proses pembuatan batik dimulai dari kain hutan hingga terciptalah kain batik yang penuh dengan motif dan warna yang menarik. Budaya khas Indonesia ini memuat nilai-nilai kearifan lokal.

Motif bisa berupa gambar binatang, bunga, gambar geometris dan masih banyak lagi yang lainnya. Motif yang digunakan mempunyai arti tersendiri bagi pemakainya. Dahulu batik digunakan untuk upacara-upacara tertentu seperti pernikahan, khitanan, dan mitni/tujuh bulan.

Namun seiring berjalannya waktu, batik menjadi pakaian sehari-hari masyarakat. Itulah istimewanya batik. Oleh karena itu, pada tanggal 2 Oktober 2009, UNESCO menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan Budaya Lisan dan Nonbendawi. Sejak saat itu, masyarakat Indonesia mulai merayakan hari ini sebagai Hari Batik Nasional.

2. Keris

Keris adalah senjata tradisional yang digunakan dalam upacara adat tertentu. Tapi bukan itu saja. Keris juga dianggap sebagai senjata spiritual yang mempunyai kekuatan magis.

Pemanfaatannya tersebar di seluruh wilayah Kerajaan Majapahit antara lain Pulau Jawa, Madura, Nusa Tenggara, Sumatera, Sulawesi hingga pesisir pantai Kalimantan. Perkembangan keris di Kota Solo mempunyai peranan penting, mulai dari masa kerajaan Penguin Jenggara Tunjungseta hingga masa Keraton Surakarta. Senjata memutar ini dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tanggal 25 November 2005.

3. Wayang

Pada tanggal 7 November 2003, Wayang dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO. Wayang identik dengan budaya Jawa. Dikatakan demikian karena unsur cerita yang disajikan berdasarkan tokoh-tokoh cerita wayang Jawa.

Ada dua jenis wayang: wayang kulit dan wayang orang. Penuh dengan pertunjukan wayang yang tidak hanya sarat dengan budaya namun juga nilai-nilai kehidupan. Kota Solo terkenal dengan Wayang Orang Sriwedari yang berdiri sejak tahun 1911 dan masih eksis hingga saat ini.

Pertunjukan Wayang Rakyat Sriwedari diadakan rutin setiap hari Kamis, Jumat, dan Sabtu pukul 20.00 WIB di Museum Wayang Rakyat Sriwedari. Selain itu, terdapat wayang kulit yang pengrajinnya dapat ditemukan di pendopo besar Keraton Kasunanan Solo. Tempat ini juga digunakan untuk belajar pedalangan.

 

Baca juga : Rekomendasi Tas Wanita Import dari Batam 

 

4. Sekaten

Tradisi Sekaten tidak hanya dilakukan di Kota Solo, namun juga di Yogyakarta. Sekaten diadakan untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Proses ini berlangsung di kawasan Alun-Alun Utara Keraton Surakarta dan Keraton Yogyakarta.

Terjadi setiap 5 hingga 11 hari. Rabi-ul-Awal dan diakhiri dengan upacara Grebeg Mauld pada tanggal 12 Rabi-ul-Awal. Yang paling dinantikan masyarakat dalam upacara ini adalah perlombaan gunung-gunung hasil pertanian. Secaten terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2014.

5. Gamelan

Gamelan dikembangkan pada masa Hindu dan Budha dan digunakan dalam upacara sakral. Alat musik ini diyakini sudah ada di Pulau Jawa sejak tahun 404 Masehi. Hal ini dibuktikan dengan penggambaran relief candi Borobudur dan Prambanan.

Alat musik ini terdiri dari saron, gamban, saron, bonang, kenon, gong, dan kendan. UNESCO mendaftarkan gamelan sebagai warisan budaya takbenda pada 15 Desember 2021.

Hal ini dikarenakan Gamelan mengandung nilai filosofis yang lebih kompleks, seperti mengajarkan sikap saling menghormati, cinta kasih, dan perhatian terhadap sesama.

Inilah kebudayaan Surakarta, situs warisan dunia. Ada banyak budaya kelas dunia di berbagai daerah di Indonesia. Jika Anda berasal dari daerah tempat tinggal Anda, budaya apa yang Anda miliki?