Kebiasaan Budaya di Malaysia yang Harus Dipahami – Masyarakat Malaysia adalah sekelompok orang yang unik. Walaupun secara bersamaan merupakan orang-orang dengan ras dan kepercayaan yang berbeda, kami semua membagi beberapa kesamaan yang membuat kami orang Malaysia. Kebiasaan budaya, norma, idiosinkrasi, ciri kelakuan menentukan siapa kami sebagai suatu bangsa.
Kebiasaan Budaya di Malaysia yang Harus Dipahami
surlerythme Beberapa contoh karakteristik yang dimiliki oleh kebanyakan, jika tidak semua, orang Malaysia adalah kecintaan abadi pada makanan, kebutuhan tak terjelaskan untuk menambah kata “la/lah” di akhir setiap kalimat, atau bahkan sikap ya-bisa (Can-Do Attitude) “boleh” yang santai. Bagi orang asing, ciri-ciri ini kadang bisa membingungkan, menggelikan, aneh, atau menjengkelkan. Untuk lebih memahami Malaysia, pertama-tama Anda harus memahami orang-orangnya dan budayanya.
As a guide, the following are 15 most ubiquitous Malaysian cultural practices across the country.
1. Greeting an elder person with the word “bibi” or “paman
Malays diajari dari usia kecil untuk menunjukkan hormat kepada orang tua. Untuk menunjukkan hormat, kita menyapa semua orang tua (kecuali mereka yang seusia kakek kita) dengan nama bibi atau paman, apa pun hubungan mereka bersama kita. Ya, ini mencakup “paman” kedai burger di jalan raya. Tonton dua video ini dan Anda akan tahu apa yang kami maksud.
Baca Juga : Perbedaan Tas Michael kors Asli Dan Palsu
2. Most Malays do not know anything about time
Ada peribahasa di Malaysia jika acara dan upacara terlambat diadakan, “Waktu Malaysia lah!” Sebagian besar orang Malaysia tidak menganggap waktu sebagai komoditas, dan, selesai, mereka begitu longgar, cenderung keterlambatan untuk rapat dan janji temu. Ini mungkin menengangkan ekspatriat dan penduduk lainnya.
3. Kenapa jalan kaki kalau bisa berkendara?
Orang Malaysia membenci berjalan kaki, sebagian disebabkan oleh campuran cuaca tropis panas dan malas. Sekarang sudah tidak ada hari-hari berjalan kaki setelah kami mengerti cara berlalu-lalang. Akibatnya lalu-lintas macet parah.
4. Parkir dobel adalah pemandangan lumrah
Kadang kami bisa menjadi pemarkir kreatif, sebuah istilah yang lebih baik untuk memanggil kami serampangan. Biasanya ini disebabkan oleh sejumlah individu yang memarkir dobel di sebelah, atau di depan, mobil lain di tempat yang ditunjuk, dan mengerjakan urusan mereka sendiri.
5. Kebanyakan dari kami ugal-ugalan saat berkendara
Hal itu bukanlah rahasia lagi bahwa pengendara Malaysia terkadang bisa ugal-ugalan dan egoistic dalam hal etiket di jalan raya. Tidak menyalakan indikator sinyal, tailgating (mengikuti kendaraan depan dengan terlalu rapat), tidak taat hukum, dan mengedip-ngedipkan lampu depan adalah beberapa dari hal-hal serampangan yang dilakukan oleh pengendara di jalan raya, sehingga kerugian bagi nyawa siapa pun.
6. Kami memberi hadiah uang di perayaan dan acara pernikahan.
Bumi kita mempunyai ramai perayaan dan musim perayaan. Amal atau kebiasaan budaya yang ada di kalangan kita ialah memberi amplop sedikit berisi wang kepada tetamu (biasanya orang muda) pada musim perayaan besar seperti Tahun Baru China, Hari Raya Idul Fitri, dan Deepavali. Ini juga sebagai hadiah lazim dalam perkahwinan. Sebaliknya susah-payah mencari kado terbaik, tetamu-tetamu biasanya memberikan amplop wang kepada pasangan baru.
7. Ada hadiah percuma?
Orang Malaysia suka barang gratis, sampai-sampai kami mengharapkannya setiap kami membeli sesuatu yang mahal, seperti mobil atau laptop. Dua kalimat favorit kami saat belanja adalah: “Ada hadiah gratis ah?” atau “Bisa diskon sedikit?”
8. Mengabaikan papan tanda atau peraturan publik
Character vices yang disamakan dengan beberapa orang Malaysia adalah ketidakacuhannya terhadap papan tanda atau peraturan umum. Mereka merokok di tempat bukan merokok, memparkir di tempat bukan parkir, dan menggunakan lajur darurat dalam kondisi bukan darurat di road bebas hambatan.
9. Mempasang terlalu banyak waktu di restoran mamak
Kita dapat menghitung orang Malaysia suka menghabiskan terlalu lama di restoran mamak. Restoran mamak ini merupakan tempat yang pas untuk mencapai sahabat dengan menikmati makanan yang tidak terlalu mahal, terutama restoran besar yang menempatkan televise untuk menayangkan laga sepakbola terkini.
10. Sarana multibahasa untuk menyampaikan pesan
Since we spent our childhood with individuals of different races as friends, we integrated with other cultures in our nation. We all learned a couple of languages, sufficient to be used in the delivery of messages. For instance, “What! You went to eat without me, man?” can be repeated in Manglish (Malaysian English) as “What la wei! You pergi makan without me, macha?”
11. Beginning a conversation with “Sudah makan?”
Orang Malaysia akan berkawan dengan asli dengan membuka percakapan dengan bertanya kepada lawan bicara, apakah mereka sudah sarapan?, karena kami memiliki tradisi yang sungguh food-focused. Ini kelihatannya hampir sama seperti sapaan orang Inggris kepada satu sama lain, “How’s the weather like?” Ekspatriat yang baru masih dengan kebiasaan budaya Malaysia ini sering akan menemukan ini kelihatannya menggelikelah atau bingung.
Baca Juga : Sejarah Budaya Korea dan Masyarakat serta Zaman Modern
12. Memotong antrean
Memotong antrean bisa membuat marah orang-orang yang sudah menunggu giliran dengan sabar. Hal ini sangat tidak disukai. Bagaimanpun, orang-orang tak sabar di Malaysia dikenal suka memotong anteran jika ada peluang, seperti ketika menunggu di bioskop atau jalan.
13. Belum ada kertas toilet di WC umum
Meskipun WC umum sangat bermaya di besar sebagian lokasi di seluruh pelosok, menemukan kertas toilet di WC-WC tersebut termasuk bonus. Jika Anda perlu memperhatikan, lebih banyak di luar WC umum akan bibi atau paman, m menjualan paket kecil kertas tisu Rp 50 ataupun RM 1.
14. Kami selalu mengetahuai di mana mencari makanan yang terbaik
Fitrah kebisaannya adalah rasa lapar tak terpuas-puasa akan makan enak. Kamu seringkali mengidam makan enak setiap hari; besar kemungkinannya ada di antara kamu yang mengaku mengenal versi terenak masakan tertentu sebelum kenyataan membuktikannya berlawanan.
15. Kami menikmati keluyuran di mal
Apa lagi rekreasi nasional pilihan [jika bukan ini]? Orang Malaysia gemar menghabiskan waktu dan buang waktu dengan berkeluyuran di mal, terutama pada akhir pekan ketika mereka membawa keluarga untuk mengkelilingi kota. Tidak percaya? Lain kali ketika Anda ke Ikea, lihatlah keluarga-keluarga yang berkeluyuran di galeri pamer, santai di sofa-sofa. Jangan tertipu, mereka tidak berminat membeli.
5 Traits Of Malaysian Country Nicknamed As Negeri Jiran
Salah satu negara tetangga dan merupakan organisasi ASEAN adalah Malaysia.
Malaysia adalah negara yang terletak di Asia Tenggara dengan ibukotanya di Kuala Lumpur.
Negara Malaysia memiliki bangunan ikonik, yaitu Petronas. Menara Petronas adalah menara kembar tinggi milik perusahaan minyak terbesar di Malaysia.
Nah, negara Malaysia juga diberi julukan yaitu Negeri Jiran, Kids.
Karakteristik Negara Malaysia
1. Bentuk Pemerintahan
Sesuai dengan Indonesia, Malaysia memiliki bentuk pemerintahan monarki konstitusional.
Monarki konstitusional terdiri dari sembilan penguasa mornaki dan empat gubernur negara.
2. Wilayahnya Terdiri dari Dua Kawasan Utama
Salah satu ciri Malaysia adalah pembagian daerahnya yang terdiri dari dua pulau utama.
Salah satu ciri Malaysia adalah pembagian daerahnya yang terdiri dari dua pulau utama.
Salah satu ciri Malaysia adalah pembagian daerahnya yang terdiri dari dua pulau utama.
Negara tetangga ini terbagi dalam dua wilayah di dua pulau yang terpisah, yaitu Malaysia Barat berada di Semenanjung Malaka (Asia) dan Malaysia timur berada di Pulau Kalimantan.
3. Bahasa Yang Digunakan
Mengemukakan hal terbalik dari Indonesia, Malaysia menggunakan bahasa Melayu dan terdapat sebagian bahasa Inggris yang digunakan.
Bahasa Inggris ini digunakan oleh kaum pendatang karena khalayak Malaysia selain penduduk asli ada banyak pendatang, ya.
4. Pemimpin Negara
Negara Malaysia dipimpin oleh sebuah Yang Dipertuan Agung.
Gelar Yang Dipertuan Agung adalah seseorang seperti raja di kerajaan.
Yang Dipertuan Agung menempati kepala negara, sedangkan kepala pemerintahan ditempati oleh perdana menteri.
5. Suku
Malaysia adalah negara yang berada di rumpun Melayu yang penduduk aslinya adalah suku Melayu.
Suku Melayu adalah suku yang memiliki ciri khas berkulit sawo matang dengan rambut berwarna hitam.